Awal Menuju Akhir

Antara awal dan akhir. Semua yang berawal sudah pasti mempunyai akhir, semua. Begitu pun blog ini.

Namun bukan bagaimana kita mengawali sesuatu hal, tapi bagaimana seharusnya kita mengakhiri sesuatu hal yang telah kita mulai itu. Bagaimana proses yang kita lakukan dari awal sampai dengan akhir. Apakah baik? Atau buruk? Semua tergantung proses, dan proses tergantung kita dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan memerlukan pemikiran yang logis dan matang, yang melihat semua sudut pandang. Pengambilan keputusan menuntut kepekaan untuk mendengar semua suara di sekeliling, mendengar suara yang bahkan belum terucap.

Namun sayangnya banyak dari kita yang belum seperti itu. Kita lebih memilih mendengarkan kata hati terlebih dahulu yang jelas sekali terpengaruh oleh emosi, yang membuat penilaian menjadi subjektif, dan memandang hanya dengan sebelah mata.

Pengambilan keputusan yang kurang tepat mengakibatkan proses yang tidak tidak sesuai dan hasil akhir yang salah. Hasil akhir yang salah mempengaruhi penilaian pengambilan keputusan yang lain dan berdampak pada semua proses di depannya, dan seterusnya sampai ke hasil akhir lainnya. Menggelinding seperti halnya bola salju yang semakin lama semakin membesar.

Dalam keadaan seperti inilah diperlukan kembali tahap-tahap dasar dalam pegambilan keputusan, yaitu pemikiran yang matang dan peka, sehingga mampu mengembalikan proses yang salah kembali ke jalur yang seharusnya.

Kepekaan dalam melihat proses yang salah merupakan bakat alami setiap orang, mau menggunakannya atau tidak itu hal lain, karena pada dasarnya kemauan itu hanya masalah pilihan, dan pilihan adalah syarat adanya pengambilan keputusan.

Setiap orang berhak untuk memilih apapun dalam kehidupan mereka, baik benar maupun salah. Dan kepekaan lah yang bertugas untuk membenarkan yang belum benar. Oleh karena itu kepekaan mutlak ada untuk mengimbangi laju si bola salju agar tidak menjadi terlalu besar.

Tapi semua kembali lagi, bahwasanya menjadi peka hanyalah sebuah pilihan, mau atau tidak.

Semua kembali ke awal, untuk menuju akhir, itu yang sudah pasti.

Posted in Uncategorized | Leave a comment